Senin, 28 Mei 2012

Rumah Adat Daerah Sabu, Nusa Tenggara Timur



Ini adalah salah satu Rumah adat yang berasal dari daerah sabu.

Beberapa tahun yang lalu ketika saya mengunjungi pulau sabu, pulau ini cukup mengesankan dimana sejak pertama kali menginjakkan kaki di pulau sabu saya langsung di hadapkan dengan beberapa aktifitas kegotong royongan masyarakat seperti acara acara adat.
Sesampainya saya di rumah salah satu keluarga saya, saya terkesan dengan tatanan lingkungan mereka salah satunya seperti pagar rumah mereka yang menggunakan bebatuan yang kemudian di susun rapi mengelilingi rumah tersebut.
Saya semakin terkesan setelah melihat rumah adat mereka yang  menggunakan bahan alami  serta mempunyai arti atau filosofi yang tinggi seperti konsep perkampungan mereka yang di adaptasi dari pembiasan cahaya bulan purnama yang kemudian diterapkan kedalam pola tapak perkampungan masyarakat sabu ini.  Secara arsitektur, pola yang tapak yang diterapkan adalah pola cluster/pola mengelompok, dimana masa bangunan yang ada tetap berpusat pada satu titik yang berada pada ruang terbuka/ Telora dan bangunan megalith. Selanjutnya pada keadaan tertentu dimana adanya beda tinggi kontur yang relatif curam, masyarakat kemudian memanfaatkan keadaan tersebut dengan mengikuti pola linear.
ada beberapa tipologi dari rumah adat sabu tapi saya hanya akan mengambil satu tipologi saja yaitu rumah adat sabu asli atau AMU RUKOKO.



Bangunan ini bila di tinjau dari segi bentuk memiliki konsep yang terinspirasi dari bentuk perahu yang terbalik bahkan hampir semua nama elemen konstruksinya di ambil dari perahu itu juga dan  Bila di tinjau dari segi material dan struktur bangunan ini menggunakan material asli/alami seperti daun lontar / rukeli sekitar 90 % dan sisanya menggunakan kayu sekitar 10%
Adapun bagian bagian bangunan yang menggunakan bahan lontar :
1. Kolom (Geri)
2. Lantai (Kelaga)
3. Dinding (Ruhedidi)
4. Pintu (Ru Kelae)
5. Atap (Ruwuwu)
6. Konstruksi rangka atap (Bengu, Aju Nou, Gala)
7. Tali pengikat (Terbuat dari sayatan kulit pelepah lontar)
Bahan lain selain lontar adalah
1. Kolom (Geri Teruwuy dan Geri Teruduru serta Geri Kolo Eka)
2. Reng (Badu) biasanya menggunakan material kayu yang mudah lentur
3. Dinding pada ruang Demu yang terbuat dari rangkaian/ anyaman daun kelapa (Ketangarohe)